Wacana Tambah Kabinet, Inilah Jumlah Kementerian Sejak Era Soeharto, Pernah Tembus 90 Menteri

- 22 Mei 2024, 19:57 WIB
Wacana Tambah Kabinet, Inilah Jumlah Kementerian Sejak Era Soeharto, Pernah Tembus 90 Menteri
Wacana Tambah Kabinet, Inilah Jumlah Kementerian Sejak Era Soeharto, Pernah Tembus 90 Menteri /

PIKIRAN RAKYAT BMR - Kabar penambahan jumlah Kementerian dalam kabinet Prabowo Gibran masih terus jadi perbincangan public.

Beredarnya wacana penambahan jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo Gibran sontak menimbulkan pro dan kontra.

Tapi ternyata sebelum wacana penambahan jumlah kementerian di Kabinet Prabowo Gibran, Indonesia juga sudah pernah mengalami bertambah dan berkurangnya jumlah kabinet dalam pemerintahan sejak era Presiden Soekarno.

Kabinet Presiden Soekarno – Mohammad Hatta

Pada kabinet Presidensial periode 2 September 1945 – 14 November 1945 dalam era kepemimpinan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta, Kementerian berjumlah 16.

Pada Kabinet Sjahrir I periode 14 November 1945 – 28 Februari 1946 masih dalam era Kepemimpinan Presiden Soekarno dan Muh. Hatta, jumlah Kementerian sebanyak 14 ditambah dengan perdana Menteri Soetan Sjahrir.

Kemudian Kabinet Sjahrir II, 12 Maret 1946 – 2 Oktober 1946 jumlah Kementerian kembali menjadi 16.

2 Oktober 1946 -27 Juni 1947 Kabinet Sjahrir III, jumlah Kementerian naik menjadi 20.

3 Juli 1947 – 11 November 1947, Perdana Menteri diganti dengan Amir Sjarifoeddin.

Kabinet Amir Sjarifoeddin I pada periode tersebut Kementerian kembali bertambah menjadi 24.

11 November 1947 – 23 Januari 1948, Kabinet Amir Sjarifoeddin I bertambah menjadi 27.

Pada 19 Desember 1948 -13 Juli 1949 dibentuk Kabinet Darurat atas mandate Presiden karena ada serangan Belanda.

Saat itu, Syafruddin Prawiranegara menjadi Ketua PDRI dan jumlah Kementerian berkurang menjadi 11.

4 Agustus 1949 -14 Desember 1949 menjadi Kabinet Hatta II dan jumlah Kementerian kembali bertambah hingga menjadi 17.

20 Desember 1949 -15 Agustus 1950, nama berganti menjadi Kabinet Republik Indonesia Serikat dan jumlah Kementerian masih 17.

7 September 1950 -21 Maret 1951, Mohammad Natsir menjadi Perdana Menteri dan Kabinet berubah nama menjadi Kabinet Natsir dengan jumlah Kementerian 18.

27 April 1951 -23 Februari 1952, Soekiman Wirjosandjojo menjadi Perdana Menteri dan jumlah Kementerian masih tetap 18.

3 April 1952 – 3 Juni 1953, Wilopo yang menjabat sebagai Perdana Menteri, hingga pada saat itu Kementerian berkurang satu dan menjadi 17.

Pada 1 Agustus 1953 – 24 Juli 1955, Ali Sastroamidjojo yang menjabat sebagai Perdana Menteri dan jumlah Kementerian bertambah hingga menjadi 20.

12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956, Perdana Menteri dijabat oleh Burhanuddin Harahap, saat itu jumlah Kementerian kembali bertambah dan menjadi 23.

Namun pada tahun 1956, Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Indonesia.

Oleh karena itu sejak Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatannya, Indonesia tidak memiliki Wakil Presiden sampai dengan tahun 1973.

Presiden Soekarno (Tidak ada Wakil Presiden)

24 Maret 1956 – 14 Maret 1957, Ali Sastroamidjojo kembali menjabat sebagai Perdana Menteri, saat itu jumlah Kementerian kembali bertambah dan menjadi 27.

9 April 1957 – 10 Juli 1959, Perdana Menteri dijabat oleh Djoeanda Kartawidjaja dengan nama Kabinet Djuanda Karya, saat itu jumlah Kementerian bertambah 1 dan menjadi 28.

Kemudian pada 10 Juli 1959 – Februari 1960, Soekarno sebagai Presiden Indonesia juga menjabat sebagai Perdana Menteri.

Saat itu Kementerian bertambah hingga menjadi 32 dengan nama Kabinet Kerja I.

18 Februari 1960 – Maret 1962, masih dalam kepemimpinan yang sama, jumlah Kementerian menjadi 39 dengan nama Kabinet Kerja II.

6 Maret 1962 – 13 November 1963, jumlah Kementerian kembali bertambah menjadi 56 dengan nama Kabinet Kerja III.

13 November 1963 -27 Agustus 1964, masih Kabinet Kerja III, namun jumlah Kementerian bertambah menjadi 61.

27 Agustus 1964 – 22 Februari 1966, Soekarno masih menjabat sebagai Presiden sekaligus Perdana Menteri Indonesia.

Saat itu nama Kabinet menjadi Kabinet Dwikora I dengan jumlah Kementerian 90.

24 Februari 1966 – 28 Maret 1966, Kabinet Dwikora II, jumlah Kementerian berkurang dan menjadi 86.

Kabinet Dwikora III 27 Maret – 25 Juli 1966, jumlah Kementerian berkurang signifikan dan menjadi 26.

Kabinet Ampera I periode 25 Juli 1966 – 17 Oktober 1967 Soeharto menjabat sebagai Ketua Presidium, jumlah Kementerian 28.

Tahun 1967 merupakan tahun terakhir Soekarno menjabat sebagai Presiden RI.

Presiden Soeharto

Kabinet Ampera II 17 Oktober 1967 – 6 Juni 1968 jumlah Kementerian kembali berkurang hingga menjadi 23.

Kabinet Pembangunan I, periode 6 Juni 1968 – 28 Maret 1973 jumlah Kementerian 25.

Kabinet Pembangunan II, periode 6 Juni 1968 – 28 Maret 1973 Wapres dijabat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, jumlah Kementerian turun menjadi 22.

Kabinet Pembangunan III periode 29 Maret 1978 – 19 Maret 1983, Adam Malik sebagai Wapres, jumlah Kementerian menjadi 24.

Kabinet pembangunan IV, periode 29 Maret 1983 – 19 Maret 1988 Wapres dijabat oleh Umar Wirahadikusumah, jumlah Kementerian bertambah hingga menjadi 32.

Kabinet Pembangunan V periode 23 Maret 1988 – 17 Maret 1993, saat Soedharmono menjadi Wapres, jumlah Kementerian masih sama yakni 32.

Kabinet Pembangunan VI, 17 Maret 1993 – 14 Maret 1998, dibawa kepemimpinan Presiden Soeharto dan Wapres Try Sutrisno jumlah Kementerian 38.

Kabinet Pembangunan VII 16 Maret – 21 Mei 1998, saat itu BJ. Habibie menjabat sebagai Wapres, jumlah Kementerian adalah 34.

Saat Presiden dijabat oleh B.J. Habibie, nama Kabinet adalah Kabinet Reformasi Pembangunan periode 21 Mei 1998 – Oktober 1999, dengan jumlah kementerian 36.

Kabinet Persatuan Nasional, 26 Oktober 1999 – Agustus 2001, dibawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid dan Wapres Megawati, jumlah Kementerian 34.

Kabinet Gotong Royong periode 9 Agustus 2001 - 20 Oktober 2004, dibawa kepemimpinan Presiden Megawati dan Wapres Hamza Haz, jumlah Kementerian adalah 30.

Kabinet Indonesia Bersatu I periode 22 Oktober 2004 – Oktober 2009, kepemimpinan Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla, jumlah Kementerian 34.

Kabinet Indonesia Bersatu II periode 21 Oktober 2009 – Oktober 2014, Presiden SBY dan Wapres Boediono, jumlah Kementerian masih tetap 34.

Kabinet Kerja periode 27 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, jumlah Kementerian 34.

Kabinet Indonesia Maju periode 23 Oktober 2019 – 20 Oktober 2024 kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin, jumlah kementerian 34.

Kini muncul wacana bahwa di era kepemimpinan Prabowo Gibran, jumlah Kementerian akan bertambah dari 34 menjadi 40.

Meski belum secara resmi disampaikan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, namun wacana tersebut telah menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat maupun elit politik.

Ketika kita menelisik kebelakang, ternyata jumlah Kementerian di Indonesia pernah naik hingga mencapai 90 Kementerian di era kepemimpinan Presiden Soekarno,sebagaimana dilansir dari C26.***

Editor: Angga Rasid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah