Pikiran Rakyat BMR - Coach Justin memiliki pandangan yang sama dengan Coach Shin Tae-yong soal alasan Timnas Indonesia U-23 kalah dari Timnas Uzbekistan.
Menurut Coach Justin dan Shin Tae-yong, kekalahan Timnas Indonesia U-23 tidak hanya karena keputusan-keputusan wasit.
Meskipun wasit banyak membuat keputusan aneh, namun permainan Timnas Indonesia U-23 jauh dari biasanya.
Bermain di babak semifinal, Timnas Indonesia U-23 tidak mampu menunjukkan permainan terbaiknya.
Akibatnya, Timnas Uzbekistan berhasil mengacak-acak pertahanan skuad asuhan Shin Tae-yong dengan mudahnya.
Kehilangan Rafael Struik, sangat terasa di laga ini. Rafael Struik yang biasa memiliki pergerakan tanpa bola yang bagus, ditambah dengan kreativitas tinggi, tidak bisa digantikan dengan baik oleh Ramadhan Sananta yang bermain sebagai striker.
Akibatnya, aliran bola kedepan terhambat dan minim kreativitas. Ivar Jenner dan Nathan lebih sering melakukan umpan-umpan lambung yang tidak bisa dijangkau oleh pemain depan Timnas Indonesia.
Setelah laga, Coach Shin Tae-yong memaparkan alasan mengapa Timnas Indonesia U-23 kalah dari Timnas Uzbekistan.
Dan alasan tersebut adalah karena mentalitas. Harapan tinggi masyarakat Indonesia dan pertama kalinya tampil di semifinal Piala Asia, membuat para pemain Timnas Indonesia gugup dan tegang di awal laga.
Ini lah yang menjadi penyebab utama para pemain Timnas Indonesia tidak bermain lepas dan akhirnya tidak mampu menunjukkan permainan terbaiknya.
"Sebelum pertandingan, pemain terlihat gugup. Itu berdampak pada tim kami untuk bermain bagus. Itu sebabnya kita tidak bisa memainkan permainan seperti biasanya," Ucap Coach Justin setelah laga melawan Timnas Uzbekistan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Coach Justin. Coach Justin juga menyebutkan bahwa para pemimpin Timnas Indonesia terlihat tegang.
Karena hal ini, seluruh pemain Timnas Indonesia flop dan tidak bisa mengaplikasikan strategi Shin Tae-yong.
"Ini bukan salah Shin Tae-yong, ini murni karena pemain tegang. Dan seluruh pemain flop," Ucap Coach Justin di Kanal YouTube Justinus Lhaksana.
Selain itu, ada juga pengaruh euforia berlebihan dalam mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia muda masuk ke babak semifinal.
Mereka terlalu banyak mendapatkan DM Instagram, sehingga ada tekanan berlebih agar mereka berhasil lolos sampai final bahkan menjadi juara.
"Mereka terlalu mendapatkan euforia. Sehingga mereka ingin menunjukkan kalau aku bisa. Dan yah begini hasilnya.***