Memanas! Ridwan Kamil Jadi Penyebab Gesekan 2 Parpol Besar, Ini Penyebabnya

22 Juni 2024, 08:05 WIB
Memanas! Ridwan Kamil Jadi Penyebab Gesekan 2 Parpol Besar, Ini Penyebabnya /Reno Esnir/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT BMR- Belakangan ini public menilai Ridwan Kamil menjadi penyebab dua partai politik besar bersitegang.

Meski belum diketahui secara resmi apakah Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat, dua partai besar ini justru mulai ada gesekan.

Menurut Sufmi Dasco Ahmad sebagai Ketua harian Partai Gerindra, Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta.

Sementara Partai Golkar lebih condong Ridwan Kamil maju di Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.

Dari pernyataan tersebut, terlihat bahwa antara Partai Golkar dan Gerindra ada saling silang terkait dengan pencalonan Ridwan Kamil di Pilkada 2024.

“Yang diperebutkan bukan Jakarta, yang diperebutkan itu Jawa Barat,” ucap Indra Charismiadji Pengamat Sosial Politik melalui Kanal Youtube pribadinya.

Menurut Indra, Gerindra menginginkan bahwa yang menguasai Jawa Barat adalah kadernya sendiri yakni Dedi Mulyadi.

Sementara Partai Golkar juga memiliki jagoan yang elektabilitasnya di Jawa Barat paling tinggi yaitu Ridwan Kamil.

Oleh karena itu Gerindra berupaya mendorong Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta agar nantinya yang akan maju di Jawa Barat adalah Dedi Mulyadi.

Mendengar hal itu, tentu Partai Golkar tidak asal terima-terima saja soal usulan Gerindra agar Ridwan Kamil tetap maju di Jakarta.

Pasalnya Ridwan Kamil yang juga kader Partai Golkar ini memiliki elektabilitas paling tinggi di Jawa Barat.

“Walaupun yang diomongin itu Jakarta, tapi yang diperebutkan itu Jawa Barat,” tegas Indra.

Mengapa Golkar dan Gerindra perebutkan Pilgub Jawa Barat?

Menurut Indra antara Partai Golkar dan Gerindra ini sama-sama memiliki keyakinan bakal menang di Pilkada Jawa Barat.

Gerindra yakin jika Dedi Mulyadi bisa jadi pemenang di Pilkada Jabar karena figure tersebut memang diketahui sangat populer di Jabar.

Secara ketokohan, Dedi Mulyadi sangat populer pasalnya Kang Dedi pernah menjabat Gubernur selama 2 periode dan kemudian kembali terpilih di Pileg yang baru saja selesai dengan perolehan suara yang sangat meyakinkan.

“Elektabilitasnya cukup tinggi walaupun tidak setinggi Kang Emil sebagai Petahana Gubernur disana,” lanjut Indra.

Sementara di Pilkada Jakarta, antara Golkar dan Gerindra diketahui sama-sama tidak memiliki jagoan.

Diketahui bahwa pemilik elektabilitas paling tinggi di Jakarta adalah Anies Baswedan.

Di Posisi kedua setelah Anies Baswedan diduduki oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta berada di posisi ketiga.

Hal itulah yang menjadi penyebab timbulnya gesekan antara Partai Golkar dan Gerindra dan Ridwan Kamil dinilai menjadi topik keduanya partai besar ini bersitegang menjelang Pilkada 2024.***

 

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler