Bahasa Lolak Masuk 42 Bahasa Daerah Terancam Punah di Indonesia

- 29 April 2024, 09:26 WIB
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada Jumat 23 Februari 2024.
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada Jumat 23 Februari 2024. /Foto: BPMI Setpres/Kris)

PIKIRAN RAKYAT BMR- Indonesia, negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, dan bahasa, menghadapi tantangan serius dalam melestarikan warisan budaya ini.

Sebanyak 42 bahasa daerah di Indonesia terancam punah, mengutip data dari Etnolog Lenguages of The World 2005 dan catatan Kemendikbud sejak 2017.

Provinsi Maluku menjadi daerah yang paling terpukul, kehilangan 9 bahasa, disusul oleh Provinsi Papua Barat dan Papua. Bahasa-bahasa ini mulai terlupakan karena minimnya penutur, dengan generasi muda cenderung tidak mempertahankan bahasa nenek moyang mereka.

Tidak hanya Indonesia yang mengalami masalah ini, bahkan UNESCO memperkirakan sekitar 3000 bahasa lokal dari berbagai negara akan punah di akhir abad ini.

Faktor yang menyebabkan kepunahan bahasa daerah antara lain adalah faktor ekonomi, dominasi budaya mayoritas, kebijakan politik, dan sikap masyarakat terhadap bahasa minoritas.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan bahasa daerah melalui berbagai cara seperti pembelajaran, penerbitan buku, kamus, serta sosialisasi. Upaya ini diharapkan dapat menjaga keberagaman bahasa di Indonesia untuk generasi mendatang.

Adapun 11 bahasa daerah yang baru saja punah di Indonesia yaitu bahasa tandiyah Papua Barat bahasa sama Papua Barat, bahasa ke jelly atau Kyle, bahasa Piru Maluku , bahasa Monks Ela Maluku, bahasa Palu mata Maluku , bahasa Ternate North Maluku Utara, bahasa Hukum Ina blogku, bahasa hoti Maluku, bahasa Serua Maluku , dan bahasa Nila Maluku.

Terjadinya hal ini karena sudah kehilangan penuturnya di mana bahasa-bahasa tersebut hanya dipakai oleh mereka yang berlanjut usia sedangkan anak cucu mereka sudah tidak tahu lagi.

Tak hanya Indonesia bahkan UNESCO memperkirakan sekitar 3000 bahasa lokal atau bahasa daerah dari berbagai negara akan punah di akhir abad ini.

Halaman:

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x