Network
PIKIRAN RAKYAT BMR - Warga Kotamobagu diresahkan oleh kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin menjadi-jadi pekan ini.
Puluhan keluhan memenuhi media sosial, mencerminkan kepanikan dan keresahan yang meluas.
Krisis BBM ini dikeluhkan warga salah satunya Yudi Paputungan Jumat, 14 Juni 2024.
"Penertiban bagi orang-orang yang menggunakan tangki rakitan akhirnya membuat antrian bensin sangat panjang," kata Yudi saat sedang antre di salah SPBU Kotamobagu.
Dampaknya tidak main-main, harga BBM di tingkat pengecer melonjak tajam, dan tarif angkutan umum seperti bentor ikut naik.
"Harga bensin di eceran jadi naik dan tarif bentor jadi naik, akhirnya rakyat jelata yang jadi korban," lanjutnya dalam status tersebut.
Respons dari masyarakat tidak kalah hebohnya. Ratusan komentar mengalir deras, menggambarkan betapa situasi ini telah mencekik leher ekonomi warga. Seorang pengguna Facebook menyebut, "Kenaikan harga BBM yang dijual pengencer sangat mencekik masyarakat."
Tidak hanya di media sosial, desas-desus di lapangan pun menyebutkan bahwa krisis ini dipicu oleh penindakan tegas Aparat Penegak Hukum terhadap penggunaan tangki rakitan yang menyebabkan antrean mengular di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Imbasnya, masyarakat harus menghadapi kelangkaan BBM yang berujung pada kenaikan harga di tingkat pengecer serta meningkatnya biaya transportasi.
