Jadi Khatib, Ini Pesan Dua Pj Kepala Daerah di BMR Saat Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1445 H

- 11 April 2024, 07:05 WIB
Jadi Khatib, Ini Pesan Dua Pj Kepala Daerah di BMR Saat Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1445 H
Jadi Khatib, Ini Pesan Dua Pj Kepala Daerah di BMR Saat Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1445 H /

PIKIRANRAKYAT BMR - Dua Penjabat (Pj) kepala daerah di Bolaang Mongondow Raya (BMR), menjadi khatib saat pelaksanaan sholat Idul Fitri 1445 Hijriah tahun 2024 di masing-masing daerah yang dipimpinnya Rabu, 10 April 2024.

Yakni, Pj Wali Kota Kotamobagu Hi Asripan Nani dan Pj Bupati Bupati Bolaang Mongondow Ir Limi Mokodompit.

Asripan Nani sendiri menjadi khatib saat pelaksanaan sholat Id di lapangan Boki Hontinimbang Kota Kotamobagu.

Membawakan tema "Pesan Perdamaian Pasca Ramadhan", Asripan Nani menyampaikan pesan-pesan dihadapan ribuan jamaah sholat Id yang memadati lapangan Kota Kotamobagu.

“Pagi hari ini kita berada dalam hari besar Islam, hari perayaan kesucian jiwa, hari pembebasan dari segala bentuk kejumudan, hari di mana kita kembali berbuka puasa, yaitu hari Idul Fitri. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur atas segala nikmat karunia dari-Nya, nikmat iman dan Islam, karena kita telah dapat menjalankan rangkaian ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan," ujar Asripan.

“Takbir, tahmid dan tahlil telah bergema di seluruh pelosok jagad raya alam ini. Sejak mentari terbenam di akhir Ramadhan kemarin sampai dengan pagi hari ini, sebagai wujud totalitas kepasrahan diri dan ungkapan kesadaran yang utuh dari seorang hamba kepada Sang Khalik, bahwa kita manusia tidak punya kekuatan apapun kecuali hanya atas izin dan perkenan–Nya," ucap Asripan.

Lanjut Asripan, ibadah puasa yang telah dilalui ini selain untuk mengasah kesalehan ritual kita secara vertikal, ibadah puasa juga mengirim pesan-pesan kemanusiaan secara horizontal kepada sesama manusia, dimana kita mengasah kesalehan sosial kita dengan berbagi ifthor memberi makan orang berpuasa, mengeluarkan zakat mal dan zakat fitrah, bersedekah kepada orang yang membutuhkan, dan aktifitas sosial lainnya, sehingga manfaat puasa mestinya tidak hanya dirasakan oleh orang berpuasa, tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya.

“Idul Fitri bagi umat Islam di Indonesia saat ini menjadi istimewa. Sebab ia datang bertepatan dengan momentum tahun politik, pasca pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan para anggota legislatif di semua tingkatan, dan menjelang proses pemilu kepala daerah serentak, yang membuat kita sekalian terpolarisasi, terbelah menjadi dua bagian atau dua kubu saling berhadapan. Maka dari itu, Idul Fitri penuh berkah ini sepertinya sengaja datang tidak lama setelah pemilu, agar menjadi media atau fasilitator untuk mendamaikan kelompok yang sempat saling membenci, menghina hingga berkonflik karena perbedaan pilihan politik," kata Asripan.

"Melalui momentum Idul Fitri ini, sudah seharusnya tidak ada lagi pernyataan-pernyataan yang dapat merendahkan nilai martabat kemuliaan kita sebagai manusia, tetapi semestinya yang kita hadirkan dalam pergaulan keseharian kita adalah nilai rasa Saling menghormati, menghargai, mengasihi, berkirim pesan atau langsung meminta maaf bisa menjadi pilihan untuk mencairkan suasana,” harap Asripan.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah