‘Ipar Adalah Maut’ Diangkat dari Kisah Nyata, Sosok Ini Ungkap Pribadi Asli Rani

- 24 Juni 2024, 09:09 WIB
‘Ipar Adalah Maut’ Diangkat dari Kisah Nyata, Sosok Ini Ungkap Pribadi Asli Rani
‘Ipar Adalah Maut’ Diangkat dari Kisah Nyata, Sosok Ini Ungkap Pribadi Asli Rani /Dina Budiman /Instagram

PIKIRAN RAKYAT BMR- Ipar Adalah Maut merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata.

Film Ipar adalah Maut yang diangkat dari kisah nyata ini sudah tayang di bioskop sejak Kamis, 13 Juni 2024.

Dalam ceritanya, Ipar Adalah Maut menceritakan tentang perselingkuhan dalam dunia nyata seperti apa yang mereka alami.

Adalah Nisa (nama samaran), si pemilik cerita pahit yang diceritakan oleh Storyteller Eliza Sifaa.

Dari kisah nyata yang diceritakan oleh Eliza Sifaa ini, kemudian diadaptasi ke dalam sebuah film yang berjudul Ipar Adalah Maut.

Menurut Sifaa awalnya memang Nisa mengirim direct message (DM) kepadanya dan bercerita tentang kehidupan pribadinya.

Dalam kehidupan nyata, Nisa tinggal bersama sang suami dan anak semata wayangnya di salah satu kota di Jawa Timur.

Nisa memiliki adik perempuan yang bernama Rani (nama samara).

Ketika Rani hendak masuk dunia perkuliahan di salah satu Universitas yang ada di Jawa Timur, sang ibu meminta agar Rani tinggal bersama dengan sang kakak yang sudah berkeluarga dan kebetulan juga tinggal di Provinsi yang sama.

Rani dikirim untuk tinggal di rumah sang kakak dengan tujuan agar sang adik aman ketimbang tinggal di tempat kost.

Dari perjalanan panjang perjuangan Nisa membuktikan kecurigaannya terhadap Aris, telah banyak hal yang ia lalui sendiri.

Sifaa mengatakan bahwa sosok asli Nisa dalam dunia nyata menang lembut, tidak enakan berusaha berpikir positif, dan selalu berusaha untuk tidak suudzon.

Sementara Rani sang adik adalah sosok yang ceria, muda bergaul, lebih cerewet dan asik.

Nisa memang sudah menaruh rasa curiga cukup lama ketika melihat suaminya yang ternyata juga nyaman saat bercerita dengan adiknya itu.

Dan menurut Sifaa berdasarkan cerita Nisa, Aris dan Rani telihat seperti satu frekuensi sehingga keduanya sangat nyambung ketika saling berbagi cerita.

Nisa yang sudah curiga terlalu lama selalu merasa tidak nyaman ketika hendak menegur adik kandungnya sendiri karena takut suudzon.

Sehingga dirinya selalu mengubur keinginan untuk membuktikan kecurigaannya tersebut.

Hingga pada akhirnya sang adik menikah dengan laki-laki bernama Yusuf (nama samaran).

Yusuf sendiri merupakan teman Aris yang sengaja dikenalkan kepada Rani.

Pada akhirnya Rani dan Yusuf menjalin hubungan hingga mereka berdua sampai pada jenjang pernikahan.

Namun setelah sang adik menikah, Nisa merasa sedikit lega.

Akan tetapi rupanya setelah Rani menikah, Aris justru berubah, sudah jarang pulang rumah, lebih banyak lembur bahkan uang bulanan Nisa mulai berkurang.

Hal itu tentunya lebih membuat Nisa curiga.

Untuk membuktikan kecurigaannya itu, Nisa sempat curhat kepada temannya sendiri.

Sahabat Nisa itu pun sudah menyarankan Nisa untuk menyadap WhatsApp hingga lokasi sang suami.

Namun tidak mendapatkan bukti apapun.

Tidak mendapatkan bukti apapun, akhirnya Nisa memilih untuk berbagi cerita kepada adiknya yang sudah menikah itu.

Rani juga menyarankan kepada kakaknya agar mencoba menyadap lokasi hingga mutasi rekening Aris.

Lagi-lagi Nisa tidak menemukan apapun.

Hingga suatu saat sahabat Nisa bercerita sebuah aplikasi kalkulator di Handphone yang mampu menyimpan banyak file.

Mendengar hal itu, Nisa pun mencoba memeriksa HP suami dan mencari aplikasi kalkulator yang dimaksud.

Disitulah Nisa mengetahui bahwa suaminya selingkuh dengan adik kandungnya sendiri.

Rupanya hubungan Aris dan Rani lebih awet setelah Rani menikah dengan Yusuf.

Dari aplikasi kalkulator itu, Nisa menemukan percakapan, foto hingga video tak senonoh antara suami dan adiknya itu.

Nisa pun langsung memanggil Rani dan Yusuf untuk datang kerumahnya untuk menanyakan hubungan terlarang ini.

Sesampainya dirumah Nisa, Rina justru tidak berkata apa-apa saat dicecar dengan banyak pertanyaan dan langsung meninggalkan mereka begitu saja.

Saat itu juga Rani pulang kerumah ibunya.

Nisa, Aris dan Raya juga pulang kerumah ibunya hingga pada akhirnya mereka semua berkumpul di rumah itu.

Dirumah itu semua peristiwa diungkap, dan Rani pun langsung ditalak oleh Yusuf pada saat itu.

Disinilah sifat asli Rani muncul, sampai dirinya mengaku pernah hamil anak Aris sebelum menikah dengan Yusuf namun digugurkan dan tidak diketahui oleh Nisa.

Ditengah-tengah keluarga yang hadir lengkap itu, Rani mengatakan kekesalannya selama ini yang selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya sejak kecil.

Mulai dari prestasi sekolah, hingga paras yang sering dibandingkan oleh orang-orang sekitar.

Dan saat itu, Rani merasa bahwa kakaknya hanya menikmati semua pujian dan tidak pernah membelanya sebagai adik saat dibandingkan oleh orang-orang.

Dari semua yang terjadi dengan Aris dan kakak kandungnya itu, Rani bahkan tidak meminta maaf sama sekali karena dirinya merasa tidak ada yang salah.

Bahkan saat itu Rani membandingkan bahwa dalam hal mengurus kebutuhan laki-laki, dirinyalah lebih unggul 10 kali dengan kakaknya.

Seperti kebiasan, Rani langsung pergi dari rumah dan tidak pernah memberi kabar lagi.

Melihat keadaan tersebut, sang ibu pun jatuh sakit hingga mengalami demensia yang terkadang jalan sendiri tanpa pamit entah kemana.

Nisa yang belum sembuh dari lukanya sendiri ini harus merawat ibu kandung yang sakit.

Sementara Rani tidak bisa dihubungi sama sekali.

Menurut Nisa, kesakitan ibunya itu bukan karena Nisa sakit hati akibat rumah tangganya hancur.

Akan tetapi sang ibu tambah sakit akibat kekecewaan dan trauma berat dengan apa yang dilakukan oleh Rani anak kesayangannya tersebut.

Nisa yang berusaha merawat ibunya hingga sembuh ini pun berpikir bahwa jika adiknya pulang kerumah, mungkin saja sang ibu bisa sembuh.

Nisa yang tidak pernah bermain sosial media ini pun memutuskan untuk membuat akun pribadinya dan mengunggah keadaan sang ibu dengan tujuan agar Rani bisa melihat dan mungkin saja itu bisa membawa Rai pulang.

Dan benar saja, setelah beberapa hari kemudian Rani pun pulang.

Dengan kepulangan Rani, Nisa berpikir jika menitipkan ibu kepada adiknya dulu dan dirinya akan menyelesaikan persoalan dengan sang suami yang sudah berantakan.

Namun ternyata Rani juga tidak bisa diandalkan, Ibu Nisa sering jalan sendiri keluar saat Rani tidur saja.

Disini Nisa memang menilai bahwa Rani memang tidak bisa mengurus ibu dengan baik.

“Ternyata gak bisa diandalkan juga, dititipin ibu aja Rani tuh ga bisa. Rani tidur ibunya sudah hilang lagi kemana” ucap sifaa sang storyteller.

Bahkan menurut Sifaa, di hari dimana ibunya meninggal, Rani masih sempat menghampiri kakaknya yang masih sedih itu dan mengatakan agar kakaknya turun ranjang agar ia dan Aris bisa bebas membangun hubungan.

Hal itu diminta Rani kepada kakaknya di hari kematian sang ibu.

Dihari kematian ibunya, Rani bahkan sempat menyodorkan Baygon kepada kakaknya dan berkata agar Nisa menyusul ibunya.

Namun lagi-lagi Nisa yang memiliki hati ikhlas dan tulus ini selalu memaafkan sang adik.

Menurut Nisa dirinya harus tetap memaafkan sang adik meski Rani sudah memperlakukannya demikian.

Nisa berpikir bahwa bagaimanapun Rani adalah keluarga satu-satunya yang ia miliki saat ini.

Eliza Sifaa pun sampai meneteskan air mata saat berbagi cerita dan mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Nisa.

Ipar Adalah Maut memang diangkat dari kisah nyata, Sifaa mengaku akan menjaga privasi Nisa sosok yang ia kagumi ini kapanpun dimanapun.***

 

Editor: Viko Karinda

Sumber: Youtube Denny Sumargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah