PENYEBAB Jampidsus Dilaporkan ke KPK, Dimata matai Densus 88 Hingga Profil dan Kekayaan

- 29 Mei 2024, 14:19 WIB
Profil Hingga Perbandingan Kekayaan Jampidsus Kejaksaan Agung dan Kepala Densus 88
Profil Hingga Perbandingan Kekayaan Jampidsus Kejaksaan Agung dan Kepala Densus 88 /kolase foto/lhkpn/

Respons Kejagung

Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah diduga dikuntit oleh oknum anggota Densus 88 Antiteror. Peristiwa dugaan penguntitan itu terjadi saat Jampidsus Febrie Adriansyah makan malam di salah satu restoran yang berlokasi di Cipete, Jakarta Selatan, pada Minggu, 19 Mei 2024. Kemudian, ada aksi konvoi yang diduga dilakukan Korps Brimob di sekitar Gedung Kejagung, pada Senin, 20 Mei 2024.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana mengaku belum mendapatkan informasi soal peristiwa penguntitan dari Jampidsus Febrie Adriansyah. Sehingga, dia belum dapat menyampaikan penjelasan lebih banyak.

“Saya belum dapat info juga dari Pak Jampidsus,” kata Ketut saat dikonfirmasi, Jumat, 24 Mei 2024.

Karena belum menerima informasi detail dari Jampidsus Febrie Adriansyah, Ketut belum bisa banyak berkomentar soal dugaan penguntitan tersebut. Diketahui, saat ini Kejagung sedang mengusut kasus-kasus besar di antaranya kasus dugaan korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022.
“Sampai saat ini saya belum mendapat info apa pun tentang (dugaan penguntitan) itu,” ucap Ketut.

Penyebab Dimata matai Densus 88

Kini mata publik dihebohkan dengan dugaan spionase kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah. Dari analisa yang ada, ada faktor penyebab Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah diduga dimata-matai oleh sejumlah anggota Densus 88.

Analisa terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah diduga dimata-matai oleh sejumlah anggota Densus 88 ini, datang dari Guru Besar Universitas Padjadjaran Prof. Muradi.

Analisa dari Guru Besar Universitas Padjadjaran Prof. Muradi terungkap bahwa, kasus dugaan spionase tersebut seharusnya tidak terjadi apabila Jampidsus secara clear menangani kasus ini dengan utuh.

Dijelaskan Muradi, Jampidsus menyerempet kasus timah yang memunculkan risiko politik yang juga diduga melibatkan elite-elite di TNI, Polri, termasuk elite politik.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah